Rabu, 23 Desember 2009

Pemanfaatan Energi Nuklir dan Isu Kekinian

Pemanfaatan Energi Nuklir dan Isu Kekinian

Bila kita melihat berbagai aktivitas kehidupan, kita tidak akan pernah terlepas dari ketergantungan makhluk hidup terhadap energi. Kebutuhan akan energi menjadi semakin penting abad ini, seiring dengan menipisnya sumber daya alam yang tersedia dan dampak dari aktivitas pemanfaatan energi tersebut bagi kehidupan. Untuk melakukan aktivitas hidup manusia dilevel yang sederhana, kita memerlukan energi untuk hidup atau menggerakan semua organ tubuh kita sampai pada sel-sel yang ada dalam tubuh kita. Energi tersebut bisa didapat umumnya dari makanan, sinar matahari, alat-alat elektronik yang membantu tubuh untuk mendapatkan energi dan lain-lain. Di sisi lain aktivitas hidup manusia diluar tubuh manusia yang dapat menunjang hidup manusia diantaranya bisnis, kantor, industri, transportasi dan lainnya memerlukan energi baik itu dalam bentuk bahan bakar maupun listrik.

Meningkatnya kebutuhan akan energi seiring dengan pertambahan penduduk mengakibatkan berkurangnya sumber energi dan terganggunya ekosistem di bumi akibat proses aktivitas manusia dalam pemanfaatan sumber-sumber energi tersebut salah satunya efek rumah kaca. Secara umum energi diklasifikasikan menjadi tiga bagian besar yaitu pertama, energi berbahan bakar tak terbaharukan (non-renewable) khususnya bahan bakar fosil, bahan bakar terbaharukan (renewable) dan bahan bakar nuklir. Dalam artikel ini, penulis hanya akan menggambarkan pemanfaatan bahan bakar nuklir secara umum. Penggunaan bahan bakar nuklir telah dilakukan dalam kurun waktu yang relatif lama semenjak ditemukannya atom untuk keperluan riset.

Pemanfaatan nuklir dapat dikategorikan untuk makanan, obat-obatan, kesehatan dan kedokteran, industri, transportasi, desalinasi air, listrik dan senjata. Pemanfaatan radio isotop telah dilakukan untuk keperluan makanan yang berhubungan dengan rekayasa pertanian dan peternakan. Pemanfaatan bahan nuklir untuk obat-obatan, kesehatan, kedokteran dan industri juga diperoleh dari radio isotop. Untuk transportasi dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu pemanfaatan langsung reaktor nuklir untuk transportasi dan pemanfaatan secara tak langsung dengan produksi hidrogen dari kelebihan panas reaktor nuklir, yang nantinya hidrogen tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Pemanfaatan reaktor nuklir berskala kecil untuk kendaraan telah dilakukan untuk keperluan eksplorasi di daerah terisolir seperti di kutub oleh pemerintah rusia sekitar tahun 1950 an, hanya saja untuk skala kendaraan komersial masih belum bisa dilakukan. Dalam skala kapal selam telah banyak dilakukan dengan memanfaatkan reaktor kecil untuk menggerakan mesin kapal selam tersebut. Pemikiran lain adalah untuk transportasi luar angkasa. Pemanfaatan energi nuklir untuk keperluan transportasi diatas khususnya kendaraan eksplorasi, kapal selam dan pesawat luar angkasa, dikarenakan pemanfaatan bahan nuklir yang dapat dilakukan untuk jangka yang relatif panjang tanpa adanya refueling(penambahan bahan bakar baru selama reaktor beroperasi).

Desalinasi air juga menjadi penting, khususnya berkurangnya sumber air bersih bagi keperluan sehari-hari, hal ini juga memanfaatkan kelebihan panas dari sebuah reaktor nuklir. Dalam skala industri yang lebih luas lagi, pemanfaatan bahan bakar nuklir untuk keperluan pembangkit listrik. Dari skala dunia, nuklir berkontribusi sekitar 17% untuk keperluan energi listrik dunia, dimana jepang menggunakan energi nuklir sekitar 36%, perancis lebih dari 70% dan Amerika serikat sekitar 20%. Pemanfaatan nuklir untuk senjata merupakan hal yang terus hangat diperdebatkan terutama selepas perang dunia ke 2 dan perang dingin, serta pada saat ini berkaitan dengan krisis nuklir Iran. Secara mendasar selain untuk tujuan perang, kesemua pemanfaatan bahan bakar nuklir berasal dari satu kebutuhan akan energi dan manfaatnya untuk manusia. Ada 2 pilihan secara filosofi berkaitan dengan bahan bakar nuklir ini, mau dimanfaatkan atau dibiarkan begitu saja. Kalau dibiarkan begitu saja maka tingkat radiasi masih ada secara alami dari bahan bakar nuklir tersebut dan karena proses peluruhan, lama kelamaan dalam kurun waktu tertentu bahan tersebut akan menjadi sampah radio-aktif juga. Sedangkan pilihan untuk memanfaatkan bahan nuklir, masih tersimpan dua pertanyaan lagi yaitu memanfaatkan untuk keperluan sipil dan keperluan damai atau untuk pemanfaatan militer dan peperangan. Sudah barang tentu pilihannya dimanfaatkan untuk keperluan damai dan kemaslahatan manusia. Pemanfaatan untuk keperluan damai inilah yang bisa kita sebut sebagai Pembangkit tenaga nuklir (PTN) atau nuclear power plant (NPP). Dari PTN inilah bisa digunakan untuk semua keperluan yang telah disebutkan diatas dari makanan sampai pada listrik. Perkembangan teknologi nuklir sebagai energi alternatif yang dimanfaatkan menjadi energi listrik yang bisa menjadi kontributor kompetitif dengan sumber energi listrik lainnya seperti batu bara, minyak, gas, air dan lainnya.

Pengembangan energi nuklir untuk tujuan sipil seperti reaktor nuklir untuk pembangkit daya dimulai secara intensif setelah konferensi Genewa "On the peaceful uses of atomic energy" yang di sponsori oleh UN (PBB) tahun 1955. NPT mengisyaratkan adanya kemauan yang begitu keras akan penggunaan teknologi nuklir untuk tujuan damai atau sipil, dimana setiap bahan bakar nuklir di proteksi dan di awasi terutama proses pengayaan dan daur ulang limbah bahan bakar. Pada mulanya perjanjian ini adalah hanya pada ke 5 negara besar pemilik senjata nuklir agar tidak melakukan transfer teknologi senjata nuklir ke negara lain. Saat ini program itu juga bertujuan untuk pengurangan produksi dan penghancuran senjata nuklir. Pilihan energi nuklir sebagai salah satu opsi energi yang bersih disadari oleh salah seorang pendiri organisasi lingkungan dunia greenpeace Dr. Patrick Moore, PhD, dia sampaikan pandangannya tersebut dalam Congressional Subcommittee on Nuclear Energy EApril 28, 2005 : Nuclear energy is the only non-greenhouse gas emitting power source that can effectively replace fossil fuels and satisfy global demand . Pandangan Moore tersebut mensiratkan adanya sebuah kesadaran ahli lingkungan akan kebutuhan energi yang bersih dan berkesinambungan dengan memilih opsi energi nuklir. Awal dari renaissance teknologi nuklir bagi masa sekarang dan yang akan datang ditandai dengan kemajuan non proliferation treaty (NPT) dan penghargaan nobel sebagai penghargaan internasional bagi kemajuan International Atomic Energy Agency (IAEA) dan pemimpinnya al-baradei tahun 2005 lalu, serta dengan agresifnya program Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) negara-negara di asia seperti Cina dan India.

Berkaitan dengan senjata nuklir, hal yang essensial yang membedakan reaktor nuklir dengan senjata nuklir adalah kadar pengayaan uraniumnya yang sampai 90% pengayaan dibanding reactor grade dibawah 20 % pengayaan sesuatu aturan IAEA. Ditambah lagi secara desain memerlukan susunan tersendiri yang berbeda dengan desain reaktor untuk daya. Krisis nuklir Iran yang terjadi saat ini adalah berdasar pada asumsi yang berbeda antara keperluan pengembangan energi nuklir dari negara Iran dan dari negara-negara Amerika dan Eropa. Iran bersikukuh bahwa program nuklirnya hanya untuk keperluan sipil yaitu untuk pembangkit listrik bukan untuk pembuatan senjata. Disisi lain Amerika dan negara-negara Eropa mencurigai program nuklir Iran akan dijadikan pengembangan senjata nuklir. Negara-negara tersebut tetap mencurigai apabila untuk reactor grade saja Iran bisa membuat pengayaan uranium, maka akan mampu untuk keperluan senjata dengan teknologi pengayaan uranium yang telah dikuasasi .
Pilihan akan pemanfaatan nuklir berdasar pada sebuah kebutuhan mendesak akan energi dan kebutuhan hidup manusia dari kebutuhan makanan sampai pada kelistrikan tanpa menjadikan bahan nuklir itu menjadi persenjataan yang dapat mematikan umat manusia. Berbagai manfaat yang diambil oleh ketersediaan bahan bakar dialam khususnya nuklir memberi manfaat yang begitu luas bagi kehidupan manusia yang sudah barang tentu ada efek lain yang sedang terus di minimalisir yaitu efek dari sampah nuklir.

oleh: http://www.pmij.org/index.php/content/view/84/41/

Biotekhnology (in vitro fertilisation)

Bayi tabung

Bayi tabung atau pembuahan in vitro (bahasa Inggris: in vitro fertilisation) adalah sebuah teknik pembuahan dimana sel telur (ovum) dibuahi di luar tubuh wanita. Bayi tabung adalah salah satu metode untuk mengatasi masalah kesuburan ketika metode lainnya tidak berhasil. Prosesnya terdiri dari mengendalikan proses ovulasi secara hormonal, pemindahan sel telur dari ovarium dan pembuahan oleh sel sperma dalam sebuah medium cair.

Teknologi ini dirintis oleh P.C Steptoe dan R.G Edwards pada tahun 1977.

pembuahan
Pembuahan atau fertilisasi (singami) adalah peleburan dua gamet yang dapat berupa nukleus atau sel-sel bernukleus untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau peleburan nukleus. Biasanya melibatkan penggabungan sitoplasma (plasmogami) dan penyatuan bahan nukleus (kariogami). Dengan meiosis, zigot itu membentuk ciri fundamental dari kebanyakan siklus seksual eukariota, dan pada dasarnya gamet-gamet yang melebur adalah haploid. Bilamana keduanya motil seperti pada tumbuhan, maka fertilisasi itu disebut isogami, bilamana berbeda dalam ukuran tetapi serupa dalam bentuk maka disebut anisogami, bila satu tidak motil (dan biasanya lebih besar) dinamakan oogami. Hal ini merupakan cara khas pada beberapa tumbuhan, hewan, dan sebagian besar jamur. Pada sebagian gimnofita dan semua antofita, gametnya tidak berflagel, dan polen tube terlibat dalam proses fertilisasi.



Meiosis


Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan secara meiosis adalah:

* Terjadi di sel kelamin
* Jumlah sel anaknya 4
* Jumlah kromosen 1/2 induknya
* Pembelahan terjadi 2 kali

Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan I (meiosis I) dan pembelahan II (meiosis II) Pada proses Meiosis I. pada tahap Pofase I DNA dikemas dalam kromosom.Pada akhir profare I terbentuk kromosom homolog yang berpasangan membentuk tetrad. Tahap Profase I dibagi menjadi : -Leptonema : Benang-benag kromay\tin memendek dan menebal ,serta mudah menyerap zat warna dan membentuk kromosom mengalami KONDENSASI. -Zigonema : Sentromer membelah menjadi dua dan bergerak kearah kutub yang berlawanan,sementara itu kromosom homolog saling berpasangan ( SINOPSIS). -Pakinema : Terjadi duplikasi kromosom. -Diplonema : Kromosom homolog saling menjauhi, erjadi perlekatan berbentuk X yang disebut KIASMA dan merupakan tempat terjadinya Crossing Over. -Diakenesis : Terbentuk benang-benang spindel, dua sentriol sampai pada kutub yang berlawanan, membran inti dan nukleus menghilang.

TAHAP Metafase I : Pasangan kromosom homolog berderet di daerah ekuator. Sentromer menuju kutub dan mengeluarkan benang2 spindel. TAHAP Anafase I : Kromosom homolog berpisah dan bergerak ke kutub yang berlawanan. Benang spindel dan seluruh isi sel memanjang ke arah kutub.



Ovarium


Ovarium atau indung telur adalah kelenjar kelamin betina pada hewan dan manusia.

Pada makhluk vertebrata termasuk manusia, mempunyai dua buah ovarium yang berfungsi memproduksi sel telur dan mengeluarkan hormon. Sebagian besar burung hanya memiliki satu ovarium yang dapat berfungsi dengan baik, dan ular memiliki dua ovarium yang tersusun berbaris.
Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur (oogenesis). Di dalam proses ini sel telur akan disertai dengan suatu kelompok sel yang disebut sel folikel. Pada manusia, perkembangan oogenesis dari oogonium menjadi oosit terjadi pada embrio dalam kandungan dan oosit tidak akan berkembang menjadi ovum sampai dimulainya masa pubertas. Pada masa pubertas, ovum yang sudah matang akan dilepaskan dari sel folikel dan dikeluarkan dari ovarium. Proses pelepasan dari ovarium disebut ovulasi. Sel ovum siap untuk dibuahi oleh sel spermatozoa dari pria, yang apaabila berhasil bergabung akan membentuk zigot.
Organ reproduksi dalam pada wanita

Ovarium berfungsi mengeluarkan hormon steroid dan peptida seperti estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini penting dalam proses pubertas wanita dan ciri-ciri seks sekunder. Estrogen dan progesteron berperan dalam persiapan dinding rahim untuk implantasi telur yang telah dibuahi. Selain itu juga berperan dalam memberikan sinyal kepada kelenjar hipotalamus dan pituitari dalam mengatur sikuls menstruasi.

Setelah sel telur diovulasikan, maka akan masuk ke tuba fallopi dan bergerak pelan menuju rahim. Jika dibuahi oleh sperma di (tuba fallopi), sel telur akan melakukan implantasi pada dinding uterus dan brkembang menjadi sebuah proses kehamilan. Jika pembuahan tidak terjadi di tuba fallopi, maka dapat terjadi kehamilan ektopik, di mana kehamilan tidak terjadi di rahim. Perkembangan janin pada kehamilan ektopik, dapat terjadi di tuba fallopi sendiri, bibir rahim, bahkan ovarium.


Spermatozoid

Spermatozoid atau sel sperma atau spermatozoa (berasal dari bahasa Yunani kuno: σπέρμα yang berarti benih, dan ζῷον yang berarti makhluk hidup) adalah sel dari sistem reproduksi laki-laki. Sel sperma akan membuahi ovum untuk membentuk zigot. Zigot adalah sebuah sel dengan kromosom lengkap yang akan berkembang menjadi embrio.

Sel sperma manusia adalah sel sistem reproduksi utama dari laki-laki. Sel sperma memiliki jenis kelamin laki-laki atau perempuan. Sel sperma manusia terdiri atas kepala yang berukuran 5 µm x 3 µm dan ekor sepanjang 50 µm. Sel sperma pertama kali diteliti oleh seorang murid dari Antonie van Leeuwenhoek tahun 1677.

oleh: http://id.wikipedia.org/wiki/Fertilisasi_in_vitro

Jupiter

1.PENDAHULUAN

Jupiter adalah planet kelima dari Matahari dan merupakan planet terbesar di tata surya. Jika Jupiter cekung, lebih dari seribu Bumi bisa muat di dalamnya. Ini juga berisi dua setengah kali massa semua planet lain digabungkan. Memiliki massa 1.9 x 10 27 kg dan 142.800 kilometer (88.736 mil) di khatulistiwa. Jupiter memiliki 62 satelit dikenal. Keempat terbesar adalah Callisto, Europa, Ganymede dan Io, dan diberi nama setelah Galileo Galilei yang mengamati mereka selama lalu sebagai 1610. Astronom Jerman Simon Marius mengaku telah melihat bulan sekitar waktu yang sama, tetapi ia tidak mempublikasikan hasil pengamatan dan begitu Galileo diberi kredit untuk penemuan mereka.
Jupiter memiliki cincin yang sangat samar sistem, tapi sama sekali tak terlihat dari Bumi. (The cincin itu ditemukan pada tahun 1979 oleh Voyager 1.) Suasana sangat mendalam, mungkin terdiri dari seluruh planet, dan agak seperti Matahari. Ini adalah terutama terdiri dari hidrogen dan helium, dengan sejumlah kecil metana, amonia, uap air dan senyawa lainnya. Pada kedalaman besar dalam Jupiter, tekanan begitu besar sehingga atom hidrogen pecah dan elektron dibebaskan sehingga dihasilkan atom terdiri dari proton telanjang. Hal ini menghasilkan keadaan di mana menjadi hidrogen metalik.
Colorful latitudinal band, awan dan badai atmosfer Jupiter menggambarkan sistem cuaca yang dinamis. Perubahan pola awan dalam beberapa jam atau hari. The Great Red Spot adalah sebuah kompleks badai bergerak dalam arah berlawanan arah jarum jam. Di tepi luar, tampaknya materi berputar dalam empat hingga enam hari; dekat pusat, mosi yang kecil dan hampir acak arah. Array kecil lainnya pusaran badai dan dapat ditemukan melalui luar banded awan.
Auroral emisi, mirip dengan Bumi cahaya utara, yang diamati di daerah kutub Yupiter. Auroral emisi yang tampaknya terkait dengan materi dari Io bahwa spiral sepanjang garis-garis medan magnet jatuh ke atmosfer Jupiter. Awan-top kilatan petir, mirip dengan Bumi superbolts di atmosfer tinggi, juga diamati.




2.Jupiter's Ring


Tidak seperti Saturnus rumit dan kompleks pola cincin, Jupiter memiliki cincin sederhana sistem yang terdiri dari batin halo, cincin utama dan cincin Gossamer. Untuk pesawat ruang angkasa Voyager, yang cincin Gossamer tampak satu cincin, tetapi Galileo memberikan gambaran tak terduga Gossamer penemuan yang benar-benar dua cincin. Satu cincin yang tertanam di dalam yang lain. Yang berbunyi sangat lemah dan terdiri dari partikel debu antarplanet menendang sebagai meteoroid menabrak Jupiter empat bulan batin kecil Metis, Adrastea, Thebe, dan Amalthea. Banyak dari partikel mikroskopis ukuran.
Halo terdalam cincin toroida dalam bentuk dan memanjang secara radial dari sekitar 92.000 kilometer (57.000 mil) menjadi sekitar 122.500 kilometer (76.000 mil) dari pusat Jupiter. Hal ini terbentuk sebagai partikel-partikel debu halus dari cincin utama batas batin 'mekar' keluar ketika mereka jatuh ke planet ini. Utama dan cincin terang memanjang dari batas lingkaran luar sekitar 128.940 kilometer (80.000 mil) atau hanya di dalam orbit Adrastea. Dekat dengan orbit Metis, cincin utama kecerahan berkurang.
Kedua samar cincin Gossamer cukup seragam di alam. Amalthea terdalam cincin Gossamer memanjang dari Adrastea orbit ke orbit Amalthea di 181.000 kilometer (112.000 mil) dari pusat Jupiter. Gossamer yang samar cincin Thebe memanjang dari Amalthea orbit ke orbit tentang Thebe di 221.000 kilometer (136.000 mil).
Cincin Jupiter dan bulan-bulan ada di dalam sebuah sabuk radiasi elektron dan ion terjebak di medan magnet planet. Partikel-partikel ini dan ladang-ladang terdiri dari Jovian Magnetosfer atau lingkungan magnetik, yang membentang 7 untuk 3 juta kilometer (1.9 untuk 4.3 juta mil) ke arah Matahari, dan membentang dalam bentuk windsock setidaknya sejauh orbit Saturnus - jarak 750 juta kilometer (466 juta mil).



3. Interior Jupiter

Lapisan luar adalah terutama terdiri dari molekul hidrogen. Pada kedalaman lebih besar mulai menyerupai hidrogen cair. Pada 10.000 kilometer di bawah awan Yupiter atas hidrogen cair tekanan mencapai 1.000.000 bar dengan suhu 6.000 ° K. Di negara ini hidrogen berubah menjadi fase cair hidrogen metalik. Dalam keadaan ini, atom hidrogen mendobrak yeilding proton dan elektron terionisasi mirip dengan interior Sun. Di bawah ini adalah didominasi oleh lapisan es di mana "es" menunjukkan suatu cairan pekat campuran air, metan, dan amonia di bawah temperatur dan tekanan tinggi. Finally at the center is a rocky or rocky-ice core of up to 10 Earth masses. (Copyright Calvin J. Hamilton) Akhirnya di tengah adalah berbatu-batu atau inti es hingga 10 massa Bumi. (Hak Cipta Calvin J. Hamilton)



4.Atmosfer dan Cuaca

Jupiter sangat padat dan suasana yang relatif kering terdiri dari campuran hidrogen, helium dan jauh lebih kecil jumlah metana dan amonia. Campuran yang sama unsur-unsur yang membuat Jupiter juga membuat Matahari. Hal ini masuk akal untuk berasumsi, bahwa di bawah lebih banyak kondisi ekstrim, Yupiter bisa berevolusi menjadi sebuah bintang ganda pendamping untuk matahari kita. Namun, Jupiter akan terpaksa menjadi setidaknya 80 kali lebih besar untuk menjadi bintang.
Suasananya mungkin beberapa ratus mil secara mendalam, ditarik ke arah permukaan oleh gravitasi kuat. Closer ke permukaan, gas menjadi lebih padat, dan mungkin berubah menjadi kompleks bubur. Pioneer 10 dan 11 menemukan bukti bahwa planet itu sendiri terdiri hampir seluruhnya dari hidrogen cair dan bahwa ada kemungkinan tidak nyata antarmuka antara atmosfer dan permukaan. Jupiter's berbatu inti terletak jauh di bawah "permukaan" dan sangat panas (sekitar 36.000 derajat F.) karena gravitasi kompresi (kompresi adalah proses pemanasan). Tapi Jupiter adalah terlalu kecil dan sejuk untuk memicu reaksi fusi nuklir yang dibutuhkan untuk menjadi bintang.
Sebagaimana disebutkan di atas, Jupiter rotasi sangat cepat merata dunia di kutub dan drive sangat berubah-ubah pola cuaca di awan-awan yang amplop planet. Awan mungkin dibuat dari kristal es amonia, amonia tetesan berubah untuk lebih bawah. Diperkirakan bahwa suhu puncak awan sekitar -280 derajat F. Secara keseluruhan, rata-rata Jupiter suhu -238 derajat F. Sejak Jupiter hanya miring sedikit lebih kemudian 3 derajat pada porosnya, fluktuasi musiman minimal.
Jupiter pada dasarnya adalah sebuah bergolak, badai, pusaran angin, banded dengan ikat pinggang dan variabel raksasa "Bintik Merah." Bintik Merah Raksasa ini adalah berbentuk oval, berlawanan arah jarum jam bergerak badai dan adalah empat kali lebih besar daripada Bumi. Badai oleh jauh terbesar oval serupa ditemukan di bagian lain dari Jupiter dan gas raksasa yang lain. Jupiter angin tampaknya didorong oleh panas internal bukan dari matahari insolation. Sebuah probe dijatuhkan oleh pesawat ruang angkasa Galileo akhir tahun 1995 memberikan bukti kecepatan angin lebih dari 400 mph dan beberapa petir.


http://www.crh.noaa.gov/fsd/astro/jupiter.php

http://www.wikipedia/planetjupiter.com

Selasa, 22 Desember 2009

Geomorfology

Geomorfologi adalah ilmu yang mendeskripsikan, mendefinisikan, serta menjabarkan bentuk lahan dan proses-proses yang mengakibatkan terbentuknya lahan tersebut, serta mencari hubungan antara proses-proses dalam susunan keruangan (Van Zuidam, 1977).

PENDAHULUAN



1.1 Definisi dan Ruang Lingkup Geomorfologi
Geomorfologi sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yang lebih kurang dapat diartikan “perubahan-perubahan pada bentuk muka bumi”. Akan tetapi secara umum didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang alam, yaitu meliputi bentuk-bentuk umum roman muka bumi serta perubahan-perubahan yang terjadi sepanjang evolusinya dan hubungannya dengan keadaan struktur di bawahnya, serta sejarah perubahan geologi yang diperlihatkan atau tergambar pada bentuk permukaan itu (American Geological Institute, 1973). Dalam bahasa Indonesia banyak orang memakai kata bentangalam sebagai terjemahan geomorfologi, sehingga kata geomorfologi sebagai ilmu dapat diterjemahkan menjadi Ilmu Bentangalam.
Selain itu kata geomorfologi dipakai pula untuk menyatakan roman muka bumi, umpamanya bila orang menceriterakan keadaan muka bumi suatu daerah dapat dikatakan pula orang menceritakan geomorfologi daerah itu atau bentangalam daerah itu.
Mula-mula orang memakai kata fisiografi untuk ilmu yang mempelajari roman muka bumi ini. Di Eropa fisiografi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari rangkuman tentang iklim, meteorologi, oceanografi, dan geografi. Akan tetapi orang, terutama di Amerika, tidak begitu sependapat untuk memakai kata ini dalam bidang ilmu yang hanya mempelajari roman muka bumi saja dan lebih erat hubungannya dengan geologi. Mereka lebih cenderung untuk memakai kata geomorfologi. Sering kedua kata itu dicampur-adukkan. Agaknya bagan pada Gambar 1 dapat membantu membedakan kedua kata itu.

1.2 Sejarah Geomorfologi
Pengetahuan tentang geomorfologi, sebagaimana juga dengan ilmu-ilmu yang lain, dimulai dengan munculnya ahli-ahli filsfat Yunani dan Itali. Sebegitu jauh, HERODUTUS (485 – 425 S.M.) yang dianggap sebagai “bapak sejarah” dikenal pula mempunyai pikiran-pikiran tentang geologi, termasuk juga tentang perubahan muka air laut, salah satu gejala geomorfologi yang ia perhatikan di Mesir. Kemudian banyak pula ahli filsafat lainnya yang menyinggung tentang geomorfologi ini. Dapat disebutkan di sini antara lain ARISTOTLE, STRABO dan SANECA yang kesemuanya pada akhirnya menerangkan gejala-gejala alam sebagai suatu kutukan Tuhan atau dikenal dengan nama Teori Malapetaka.
Berabad-abad kemudian, konsep ini sedikit demi sedikit berubah. Orang mulai mengenal filsafat katatrofisma yang mengatakan bahwa semua gejala alam itu sebagai akibat pembentukan dan perusakan yang relatif terjadi dengan tiba-tiba, sehingga menyebabkan perubahan bentuk muka bumi.
JAMES HUTTON (1726 – 1797) dikenal sebagai “bapak geologi modern” yang menerangkan gejala-gejala geologi sebagai gejala-gejala alam yang dapat kita kenal sehari-hari, sangat bertentangan dengan teori katatrofisma yang menganggap bahwa kejadian geologi relatif mengambil waktu yang amat singkat. Atas dasar itu kemudian teori yang dikemukakan HUTTON disebut orang sebagai teori uniformitarianisma, dan terkenal dengan dalilnya yang menyatakan bahwa “hari ini adalah kunci dari kejadian pada masa lampau” atau istilah asingnya adalah the present is the key to the past.
Pada masa sekarang geomorfologi bukan saja meliputi bidang yang statis, yang hanya mempelajari bentuk-bentuk roman muka bumi, akan tetapi juga merupakan ilmu yang dinamis yang dapat meramalkan kejadian alam sebagai hasil interpolasi. Selain itu pemerian bentuk roman muka bumi dapat dinyatakan dengan besaran-besaran matematika seperti kita kenal dengan nama geomorfologi kuantitatif. Sebagai pemukanya dapat dicatat STRAHLER yang membuat analisa pengaliran sungai secara matematika.
Di Indonesia, bebrapa hasil penyelidikan geomorfologi dapat dijumpai terutama yang ditulis oleh ahli-ahli Belanda pada zaman sebelum perang. Di antara karya-karya geomorfologi itu patut dikemukakan di sini penyelidikan geomorfologi Kulon Progo yang dilakukan oleh PANNEKOEK (1939). Selain itu, sesudah perang pun ahli-ahli geologi Belanda banyak pula menulis tentang geomorfologi Indonesia.

1.3 Konsep Dasar Geomorfologi
Thornbury (1969) dalam buku yang berjudul Principles of Geomorphology mengemukakan 10 konsep dasar dalam geomorfologi, yaitu:
i. Proses-proses fisik dan hukumnya yang terjadi saat ini berlangsung selama waktu geologi;
ii. Struktur geologi merupakan faktor pengontrol yang dominan dalam evolusi bentuk lahan (land forms);
iii. Tingkat perkembangan relief permukaan bumi tergantung pada proses-proses geomorfologi yang berlangsung;
iv. Proses-proses geomorfik terekam pada land forms yang menunjukan karakteristik proses yang berlangsung;
v. Keragaman erosional agents tercermin pada produk dan urutan land forms yang terbentuk;
vi. Evolusi geomorfologi bersifat kompleks;
vii. Obyek alam di permukaan bumi umumnya berumur lebih muda dari Pleistosen;
viii. Interpretasi yang sempurna mengenai landscapes melibatkan beragam faktor geologi dan perubahan iklim selama Pleistosen;
ix. Apresiasi iklim global diperlukan dalam memahami proses-proses geomorfik yang beragam;
x. Geomorfologi, umumnya mempelajari land forms / landscapes yang terjadi saat ini dan sejarah pembentukannya.

PROSES GEOMORFOLOGI

Proses geomorfologi adalah perubahan-perubahan baik secara fisik maupun kimiawi yang dialami permukaan bumi. Penyebab proses tersebut yaitu benda-benda alam yang kita kenal dengan nama geomorphic agent, berupa air dan angin. Termasuk di dalam golongan geomorphic agent air ialah air permukaan, air bawah tanah, glacier, gelombang, arus, dan air hujan. Sedangkan angin terutama mengambil peranan yang penting di tempat-tempat terbuka seperti di padang pasir atau di tepi pantai. Kedua penyebab ini dibantu dengan adanya gaya berat, dan kesemuanya bekerja bersama-sama dalam melakukan perubahan terhadap roman muka bumi. Tenaga-tenaga perusak ini dapat kita golongkan dalam tenaga asal luar (eksogen), yaitu yang datang dari luar atau dari permukaan bumi, sebagai lawan dari tenaga asal dalam (endogen) yang berasal dari dalam bumi. Tenaga asal luar pada umumnya bekerja sebagai perusak, sedangkan tenaga asal dalam sebagai pembentuk. Kedua tenaga inipun bekerja bersama-sama dalam mengubah bentuk roman muka bumi ini. Proses geomorfologi yang kita kenal dapat diintisarikan seperti terlihat pada bagan di Gambar 2.1.

PEMBENTUKAN => PENGRUSAKAN => PENGANGKUTAN

PEMBENTUKAN
Tenaga Asal dalam
Pembentukan struktur
Pembentukan gunungapi


PENGRUSAKAN
Tenaga Asal luar
Gradasi (perataan)
Pelapukan
Tenaga dari luar bumi
Jatuhan Meteorit


PENGANGKUTAN
Tenaga Asal luar
Pengangkutan bahan (mass wasting)
Erosi oleh:
Air permukaan
Air bawahtanah
Gelombang
Arus
Angin
Es
Pengrusakan dan pengangkutan oleh organisma, termasuk manusia.