Jumat, 18 November 2011

Sistem pakar

Pendahuluan

Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan.

Skema Penerapan dalam suatu organisasi:

  • Case-based reasoning (CBR) yang merupakan representasi pengetahuan berdasarkan pengalaman termasuk kasus dan solusinya
  • Rule-base reasoning (RBR) mengandalkan serangkaian aturan-aturan yang merupakan representasi dari pengetahuan dan pengalaman karyawan (manusia) dalam memecahkan kasus yang rumit.
  • Model-based reasoning (MBR) melalui representasi pengetahuan dalam bentuk atribut, perilaku antar hubungan maupun simulasi proses terbentuknya pengetahuan.

Constraint-Satisfaction Reasoning yang merupakan perpaduan antara RBR & MBR.

Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.

Intelegensi Buatan

Intelegensi Buatan (Artificial Intelligence) merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia.

Awalnya komputer difungsikan sebagai alat hitung, Seiring dengan perkembangan jaman, komputer diharapkan dapat di berdayakan untuk mengerjakan segala sesuatu yang dikerjakan oleh manusia. Manusia bisa pandai menyelesaikan masalah karena mempunyai pengetahuan, penalaran dan pengalaman. Agar komputer bisa bertindak seperti dan sebaik manusia, maka komputer harus diberi bekal pengetahuan dan mempunyai kemampuan menalar.

Kecerdasan Buatan dilihat dari berbagai sudut pandang :

1. Sudut pandang Kecerdasan: mesin menjadi ‘cerdas’ (mampu berbuat apa yang dilakukan oleh manusia)

2. Sudut pandang Penelitian: studi bagaimana membuat agar komputer dapat melakukan sesuatu sebaik yang dilakukan oleh manusia.

Sistem Pakar untuk Penunjang Keputusan

Tahap-TahapPengambilanKeputusan

•KegiatanIntelijen

Mengamatilingkunganmencarikondisi-kondisiyang perludiperbaiki

•KegiatanMerancang

Menemukan, mengembangkandanmenganalisisberbagaialternatiftindakanyang mungkin

•KegiatanMemilih

Memilihsaturangkaiantindakantertentudaribeberapayang tersedia

•KegiatanMenelaah

Menilaipilihan-pilihanyang lalu

Komponen Sistem Pakar

Secara umum, Sistem Pakar biasanya terdiri atas beberapa komponen yang masing-masing berhubungan seperti terlihat pada Gambar II-1.

Basis Pengetahuan, berisi pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, memformulasi, dan memecahkan masalah. Basis pengetahuan tersusun atas 2 elemen dasar:

1. Fakta, misalnya: situasi, kondisi, dan kenyataan dari permasalahan yang ada, serta teori dalam bidang itu

2. Aturan, yang mengarahkan penggunaan pengetahuan untuk memecahkan masalah yang spesifik dalam bidang yang khusus

Mesin Inferensi (Inference Engine), merupakan otak dari Sistem Pakar. Juga dikenal sebagai penerjemah aturan (rule interpreter). Komponen ini berupa program komputer yang menyediakan suatu metodologi untuk memikirkan (reasoning) dan memformulasi kesimpulan. Kerja mesin inferensi meliputi:

1. Menentukan aturan mana akan dipakai

2. Menyajikan pertanyaan kepada pemakai, ketika diperlukan.

3. Menambahkan jawaban ke dalam memori Sistem Pakar.

4. Menyimpulkan fakta baru dari sebuah aturan

5. Menambahkan fakta tadi ke dalam memori.

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pakar

http://taminteckom.wordpress.com/2010/12/02/intelegensi-buatan-kecerdasan-buatan/

http://baduttumin.files.wordpress.com/2009/01/6-sistem-pendukung-keputusan.pdf

http://dedemuhidin.blogspot.com/2010/05/komponen-sistem-pakar.html

Siklus Hidup Sistem

Siklus hidup sistem (system life cycle – SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design.

Tahapan dari siklus hidup sistem yaitu :

1. Tahap Perencanaan

2. Tahap Analisis

3. Tahap Rancangan

4. Tahap Penerapan

5. Tahap Penggunaan

1. TAHAP PERENCANAAN

Keuntungan dari merencanakan proyek CBIS, yaitu :

· Menentukan lingkup dari proyek

Unit organisasi, kegiatan atau sistem manakah yang terlibat dan mana yang tidak ? Hal tersebut akan memberikan perkiraan awal dari skala sumber daya yang diperlukan.

· Mengenali berbagai area permasalahan potensial

Akan menunjukkan hal-hal yang mungkin tidak berjalan dengan semestinya, sehingga hal tersebut dapat dicegah.

· Mengatur urutan tugas

Banyak tugas-tugas terpisah yang diperlukan untuk mencapai sistem. Tugas tersebut diatur dalam urutan logis berdasarkan prioritas informasi dan kebutuhan agar efisien.

· Memberikan dasar untuk pengendalian

Tingkat kinerja metode pengukuran tertentuharus dispesifikasikan sejak awal.

2. TAHAP ANALISIS

Ketika perencanaan selesai dan mekanisme pengendalian telah berjalan, tim proyek beralih pada analisis sistem yang telah ada. Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui.

Adapun tahapannya yaitu :

1. Mengumumkan Penelitian Sistem

Manajer khawatir terhadap penerapan aplikasi komputer baru yang mempengaruhi kerja para pegawainya. Sehingga perlu dikomunikasikan kepada para pegawai tentang :

a. alasan perusahaan melaksanakan proyek

b. bagaimana sistem baru akan menguntungkan perusahaan dan pegawai.

2. Mengorganisasikan Tim Proyek

Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Agar proyek berhasil, pemakai sangat perlu berperan aktif daripada berperan pasif. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadikan pemakai sebagai pemimpin proyek dan bukannya spesialis informasi.

3. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi

Analis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi (wawancara, pemgamatan, pencarian catatan, dan survei). Dari semua metode tersebut, wawancara perorangan lebih disukai, dengan alasan :

· Menyediakan komunikasi dua arah dan pengamatan terhadap bahasa tubuh.

· Dapat meningkatkan antusiasme pada proyek baik dari pihak spesialis maupun pihak pemakai.

· Dapat menjalin kepercayaan antara pemakai dan spesialis informasi.

· Memberi kesempatan bagi peserta proyek untuk mengungkapan pandangan yang berbeda bahkan bertentangan.

Dokumentasi dapat berupa flowchart, diagram aliran data (data flow diagram), dan grafik serta penjelasan naratif dari proses dan data. Istilah kamus proyek sering digunakan untuk menggambarkan semua dokumentasi yang menjelaskan suatu sistem.

4. Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem

Langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem. Misalkan,

· Laporan harus disiapkan dalam bentuk salinan kertas dan tampilan komputer;

· Laporan harus tersedia tidak lebih dari 3 hari setelah akhir bulan;

· Laporan harus membandingkan pendapatan dan biaya actual dengan anggarannya baik untuk bulan lalu maupun sepanjang tahun hingga sekarang (year to date).

5. Menyiapkan Usulan Rancangan

Analis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan teruskan atau hentikan untuk kedua kalinya. Dalam hal ini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan kungan bagi keputusan tersebut termasuk di dalam usulan rancangan.

6. Menerima atau Menolak Proyek Rancangan

Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkannya kembali atau mungkin proyek ditinggalkan. Jika disetujui, proyek maju ke tahap rancangan.

3. TAHAP PERANCANGAN

Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatann yang akan digunakan. Langkah-langkah tahapan rancangan yaitu :

1. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci

Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang dijelaskan dalam modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top-down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top-down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu diagram arus data (data flow diagram), diagram hubungan entitas (entity relationship duagram), kamus data (data dictionary), flowchart, model hubungan objek, dan spesifikasi kelas.

2. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem

Analis mengidentifikasi konfigurasi – bukan merek atau model – peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan. Identifikasi merupakan suatu proses berurutan, dimulai dengan berbagai kombinasi yang dapat menyelesaikan setiap tugas.

3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem

Analis bekerja sama dengan manajer mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.

4. Mimilih konfigurasi terbaik

Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai, analis membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui. Bila manajer menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh SC MIS.

5. Menyiapkan usulan penerapan

Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem

Keputusan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang telibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.

4. TAHAP PENERAPAN

Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Adapun tahapannya yaitu :

1. Merencanakan penerapan;

Manajer dan spesialis informasi harus memahami dengan baik pekerjaan yang diperlukan untuk menerapkan rancangan sistem dan untuk mengembangkan rencana penerapan yang sangat rinci.

2. Mengumumkan penerapan;

Proyek penerapan diumumkan kepada para pegawai dengan cara yang sama pada penelitian sistem. Tujuannya adalah untuk menginformasikan kepada para pegawai mengenai keputusan untuk menerapkan sistem baru dan meminta kerjasama mereka.

3. Mendapatkan sumber daya perangkat keras;

Rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis perangkat keras yang terdapat pada konfigurasi sistem yang disetujui. Setiap pemasok diberikan request for proposal (RFP), yang berisi antara lain :

a. Surat yang ditransmisikan

b. Tujuan dan kendala sistem

c. Rancangan sistem : deskripsi ringkasan, kriteria kerja, konfigurasi peralatan, dokumentasi sistem ringkasan, perkiraan volume transaksi, perkiraan ukuran file.

d. Jadual pemasangan

Selanjutnya mereka membuat usulan tertulis, bagaimana peralatan yang diusulkan akan membuat sistem mencapai kriteria kinerjanya. Ketika semua usulan telah diterima dan dianalisis, SC MIS memilih satu pemasok atau lebih. Spesialis informasi memberi dukungan bagi keputusn tersebut dengan mempelajari usulan dan membuat rekomendasi. Setelah disetujui, perusahaan melakukan pemesanan.

4. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak;

Ketika perusahaan memutuskan untuk menciptakan sendiri perangkat lunak aplikasinya, programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem sebagai titik awal. Programmer dapat menyiapkan dokumentasi yang lebih rinci seperti flowchart atau bahasa semu (psedudo code) yang terstruktur, dilakukan pengkodean, dan pengujian program. Hasil akhirnya adalah software library dari program aplikasi. Jika peangkat lunak aplikasi jadi (prewritten application software) dibeli, pemilihan pemasok perangkat lunak dapat mengikuti prosedur yang sama seperti yang digunakan untuk memilih pemasok perangkat keras, yaitu RFP dan Usulan.

5. Menyiapkan database;

Pengelola database (database administrator – DBA) bertanggung jawab untuks emua kegiatan ynag berhubungan dengan data, dan mencakup persiapan database. Hal tersebut memerlukan pengumpulan data baru atau data yang telah ada perlu dibentuk kembali sehingga sesuai dengan rancangan sistem baru dan menggunakan sistem manajemen basis data (database management sistem – DBMS).

6. Menyiapkan fasilitas fisik;

Jika perangkat keras dan sistem baru tidak sesuai dengan fasilitas yang ada, perlu dilakukan konstruksi baru atau perombakan. Sehingga pembangunan fasilitas tersebut merupakan tugas berat dan harus dijadualkan sehingga sesuai dengan keseluruhan rencana proyek.

7. Mendidik peserta dan pemakai;

Sistem baru kemungkinan besar akan mempengaruhi banyak orang. Beberapa orang akan membuat sistem bekerja. Mereka disebut dengan peserta, yang meliputi operator entry data, pegawai coding, dan pegawai administrasi lainnya. Semuanya harus dididik tentang peran mereka dalam sistem. Pendidikan harus dijadualkan jauh setelah siklus hidup dimulai, tepat sebelum bahan-bahan yang dipelajari mulai diterapkan.

8. Menyiapkan usulan cutover;

Proses menghentikan penggunaan sistem lama dan memulai menggunakan sistem baru disebut cutover. Ketika seluruh pekerjaan pengembangan hampir selesai , tim proyek merekomendasikan kepada manajer agar dilaksanakan cutover (dalam memo atau laporan lisan)

9. Menyetujui atau menolak masuk ke sistem baru;

Manajer dan SC MIS menelaah status proyek dan menyetujui atau menolak rekomendasi tersebut. Bila manajemen menyetujui maka manajemen menentukan tanggal cutover. Namun, bila manajemen menolak maka manajemen menentukan tindakan yang harus diambil dan tugas yang harus diselesaikan sebelum cutover akan dipertimbangkan kembali, kemudian manajemen menjadualkan tanggal baru.

10. Masuk ke sistem baru.

Ada 4 pendekatan dasar (cutover), yaitu :

e. Percontohan (pilot) yaitu suatu sistem percobaan yang diterapkan dalam satu subset dari keseluruhan operasi.

f. Serentak (immediate) merupakan pendekatan yang paling sederhana yakni beralih dari sistem lama ke sistem baru pada saat yang ditentukan.

g. Bertahap (phased), sistem baru digunakan berdasarkan bagian per bagian pada suatu waktu.

h. Paralel (parallel), mengharuskan sistem lama dipertahankan sampai sistem baru telah diperiksa secara menyeluruh. Akan memberikan pengamanan yang paling baik terhadap kegagalan tetapi yang paling mahal, karena kedua sumber daya harus dipertahankan.

Cutover menandakan berakhirnya bagian pengembangan dari siklus hidup sistem. Penggunaan sistem dapat dimulai sekarang.

5. TAHAP PENGGUNAAN

Tahap penggunaan terdiri dari 5 langkah, yaitu :

  1. Menggunakan sistem

Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan.

  1. Audit sistem

Setelah sistem baru mapan, penelitian formal dilakukan untuk menentukan seberapa baik sistem baru itu memenuhi kriteria kinerja. Studi tersebut dikenal dengan istilah penelaahan setelah penerapan (post implementation review). Hasil audit dilaporkan kepada CIO, SC MIS dan pemakai. Proses tersebut diulangi, mungkin setahun sekali, selama penggunaan sistem berlanjut.

  1. Memelihara sistem

Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasinya disebut pemeliharaan sistem (sistem maintenance). Pemeliharaan sistem dilaksakan untuk 3 alasan, yakni :

a. Memperbaiki kesalahan

b. Menjaga kemutakhiran sistem

c. Meningkatkan sistem

  1. Menyiapkan usulan rekayasa ulang

Ketika sudah jelas bagi para pemakai dan spesialis informasi bahwa sistem tersebut tidak dapat lagi digunakan, diusulkan kepada SC MIS bahwa sistem itu perlu direkayasa ulang (reengineered). Usulan itu dapat berbentuk memo atau laporan yang mencakup dukungan untuk beralih pada suatu siklus hidup sistem baru. Dukungan tersebut mencakup penjelasan tentang kelemahan inheren sistem, statistik mengenai biaya perawatan, dan lain-lain.

  1. Menyetujui atau menolak rekayasa ulang sistem

Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rekayasa ulang sistem dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.

Kesimpulan :

Evolusi sistem berbasis komputer mengikuti suatu pola yang disebut siklus hidup sistem, yang terdiri dari tahap perencanaan, analisis, rancangan, dan penerapan serta penggunaan. Manajer dari area pemakai terlibat dalam perencanaan dengan maksud agar proyek akan memperoleh manfaat. Analis sistem membantu manajer dalam pendefinisian masalah, menetapkan tujuan dan mengenai kendala-kendala serta studi kelayakan.

Tahap analisis dimulai dengan pengumuman kepada para pegawai dan dibentuknya tim proyek. Kegiatan yang dilakukan yaitu pemakai mendefinisikan kebutuhan informasi, menentukan kriteria kinerja, menyiapkan usulan rancangan untuk merancang sistem baru.

Tahap rancangan mulai saat analis terlibat dalam rancangan sistem yang terinci, dengan menggunakan teknik-teknik dan peralatan terstruktur yang mendokumentasikan proses dan data. Dilakukan pula identifikasi konfigurasi sistem alternatif dan dievaluasi, dan yang terbaik dipilih. Diajukan usulan penerapan yang akan memberi dasar untuk menciptakan suatu sistem kerja dari dokumentasi rancangan.

Tahap penerapan melibatkan para spesialis informasi lainnya, pemakai tambahan dan mungkin orang luar seperti konsultan dan kontraktor. Setelah perancangan yang terinci diperoleh perangkat keras dan perangkat lunak serta dibuat database. Ketika fasilitas fisik telah siap dan pendidikan yang diperlukan telah dilaksanakan, manajemen menentukan apakah cutover ke sistem baru perlu dilaksanakan. Apabila sistem tersebut dianggap tidak bisa digunakan lagi, pihak manajemen dapat mengotorisasi proyek rekayasa ulang, yang mengulang siklus hidup sistem.

Setelah tahap penggunaan dimulai, analis sistem dan auditor internal melaksanakan penelaahan pasca penerapan, yang diulang secara berkala sepanjang umur hidup sistem. Spesialis informasi juga melakukan pemeliharaan sistem.

msherawati.staff.gunadarma.ac.id/.../files/.../Modul_ke_8_sim_ptik.d...

Arsitektur Komputer

Sampai saat ini komputer sudah mengalami perubahan dari model awalnya walaupun begitu semua komputer memiliki arsitektur dasar yang sama. Skema komputer (computer schema), adalah diagram yang menggambarkan unit-unit dasar yang terdapat dalam semua sistem komputer

1. Central processing unit (CPU), yang mengendalikan semua unit sistem komputer

yang lain dan mengubah input menjadi output.

Primary storage (penyimpanan primer), berisi data yang sedang diolah

dan program.

Control unit (unit pengendali), membuat semua unit bekerja sama sebagai

suatu sistem

Arithmatika and logical Unit , tempat berlangsungkan operasi

perhitungan matematika dan logika.

2. Unit Input, memasukkan data ke dalam primary storage.

3. Secondary storage (penyimpanan sekunder), menyedikan tempat untuk

menyimpan program dan data saat tiak digunakan.

4. Unit Output, mencatat hasil pengolahan.

I. Peralatan Input

Beberapa alat input memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai alat input dan juga

sebagai alat output untuk menghasilkan data. Alat input/ouput demikian dikenal dengan

terminal. Alat input dibagi ke dalam dua golongan yaitu alat input langsung dan tidak

langsung. Bila terminal dihubungkan dengan pusat komputer yang letaknya jauh dari

terminal melalui alat komunikasi, maka disebut dengan nama Remote Job Entry (RJE)

terminal atau Remote Batch terminal.

Alat input langsung memungkinkan input diproses secara langsung oleh CPU

melalui alat input tanpa terlebih dahulu dinmasukkan ke dalam media penyimpanan

ekternal. Alat input langsung terdiri dari beberapa golongan yaitu: keyboard, pointing

device, scanner, voice recognizer.

Alat input tidak langsung , dimana data yang dimasukkan tidak langsung diproses

oleh CPU, tetapi direkam terlebih dahulu ke suatu media mechine readable form (bentuk

yang hanya dapat dibaca oleh komputer dan merupakan penyimpanan ekternal). Alat

input tidak langsung terdiri dari: key-to-card, key-to-tape, key-to-disk.

Input hardware digunakan untuk mentranmisikan data ke processing dan storage

hardware. Peralatan yang paling popular untuk memasukkan data yaitu kombinasi antara

keyboard dan layar monitor. Layar monitor dianggap sebagai bagian dari input hardware

kerena digunakan untuk memeriksa apakah data yang akan dimasukkan telah diketik.

Disamping jenis input hardware di atas, terdapat juga input harware lainnya yaitu mouse,

scanner, voice recognition, handwriting device, machine data input (misalnya :

modem),light pen, dan bar code reader.

Voice recognition device dipakai untuk memasukkan suara manusia ke dalam

signal interpreter. Kebanyakan voice system yang digunakan sekarang mempunyai

vocabulary yang kecil dan harus dilatih untuk mengenal kata-kata tertentu. Caranya,

seseorang membacakan sebuah daftar kata-kata yang biasa digunakan sehingga signal

interpreter dapat menetapkan polanya. Misalnya pekerja menyebut box yang mereka

bawa. Voice input diperlukan karena tangan pekerja sibuk dan tidak dapat mengetik atau

memanipulasi peralatan ketik input device lainnya.

Hardwriting recognition device digunakan untuk memasukkan data dengan cara

menulis pada elektronis yang sensitive. Karakter-karakter tersebut dikenal dan

dimasukkan ke dalam system computer, biasanya suatu system PC (personal computer).

1. 1 Keyboard

Penciptaan keyboard komputer diilhami oleh penciptaan mesin ketik yang dasar

rancangannya di buat dan di patenkan oleh Christopere Lathan pada tahun 1868 dan

banyak dipasarkan pada tahun 1877 oleh Perusahaan Remington.

Keyboard computer pertama disesuaikan dari kartu pelunbang(punch card) dan

teknologi p[engiriman tulisan jarak jauh(teletype). Tahun 1946 komputer ENIAC

menggunakn pembaca kartu pembuat lubang(punched card reader) sebagai alat input dan

output, Bila mendengar kata “keyboard” maka pikiran kita tidak lepas dari adanya sebuah

kompyter, karena keyboard merupakan sebuahpapan yeng terdiri dari tombol-tombol untuk mengetikkan kalimat dan symbol-simbol khisus lainnya pada computer. Keyboard

dalam bahasa Indonesia artinya papan tombol jari atau papan tuts, Pada keyboard terdapat tombol-tombol huruf (alphabet A-Z, a-z, angka(numeric), 0-9, tombol dan karakter khusus seperti : ` ~ @ # $ % ^ & * ( ) _ - + = / , . ? “ ‘ : ; \ |, tombol fungsi (F1-F12), serta tobol-tobol khusus lainnya yantg jumlah seluruhnya adalah 104 tuts. Sedangkan pada mesin ketik jumlah tutsnya adalah 52 tuts. Bemtuk keyboard umumnya persegi panjang, tetapi saat ini model keyboard sangat variatif. Dahulu orang banyak yang menggunakan mesin ketik baik yang biasa maupun mesin ketik listrik. Keyboard mempunyai kesamaan bentuk dan fungsi dengan mesin ketik. Perbedaannya terletak pada hasil output atau tampilannya. Bila kita menggunakan mesin ketik, kita tidak dapat menghapus atau membatalkan apa-apa saja yang sudah diketikan dan setiap satu huruf atau symbol kita ketikan maka hasilnya langsung kita liat pada kertas.tidak demikian dengan keyboard. Apa yang kita ketikan hasil atau keluarannya dapat kita lihat dilayar monitor terlebih dahulu, kemudian kita dapat memodifikasi atau melakukan perubahan-perubahan bentuk tulisan ,kesalahan ketikan dan lainnya.

Keyboard dihubungkan ke computer dengan sebuah kabel yang terdapat pada keyboard. Ujung kabel tersebut dimasukan kedalam port yang terdapat pada CPU computer.

gambar 2. keyboard

1. 2 Mouse

Pada dasarnya, penunjuk (pointer) yang dikenal dengan sebutan”Mouse” dapat digerakan kemana saja berdasarkan arah gerakan bola kecil yang terdapat dalam mouse. Jika kita membuka dan mengeluarkan bola kecil yang terdapat dibelakang mouse, maka akan terlihatdua pengendali gerak didalamnya. Kedua pengendali gerak tersebut dapat bergerak bebas dan mengendalikan pergerakan penunjuk yang satu kearah horizontal

(mendatar) dan satu lagi Vertikal (atas dan bawah ). Jika kita hanya menggerakan pengendali horizontal maka penunjuk hanya akan bergrak secara horizontal saj pada layar monitor computer. Dan sebaliknya jika penunjuk vertical yang digerakan, maka penunjuk hanya bergrak secara vertical saja dilayar monitor.jika keduanya kita gerakan maka gerakan penunjuk (pointer) akan menjadi diagonal. Jika bola kecil dimasukan kembali, maka bola itu akan menyentuh dan menggerakan kedua pengendali gerak tersebut sesuai dengan arah mouse yang kita gerakan. Pada sebagian besar mouse terdapat tiga tombol, tetapi umumnya hanya dua tombol yang berfungsi, yaitu tombol paling kiri dan yang paling kanan. Pengaruh dari penekanan tombol atau yang di kenal dengan istilah “click” ini tergantung pada object (daerah) yang kita tunjuk. Computer akan mengabaikan penekanan tombol (click) bila tidak mengenai area atau object yang tidak penting.

Kemudian dalam penggunaan mouse juga kita kenal dengan istilah “Drag” yang

artinya menggeser atau menarik. Apabila kita menekan tombol paling kiri tanpa

melepaskannya dan sambil menggesernnya, salah satu akibatnya object tersebut

berpindah atau menjadi pindah (tersalin) ke object lain dan terdapat kemungkinan

lainnya. Kemungkinan-kemungkinan ini tergantung pada jenis program aplikasi apa yang

kita jalankan. Mouse terhubung dengan computer dengan sebuah kabel yang terdapat

pada mouse. Ujung kabel tersebut dimasukan pada port yang terdapat di CPU computer
gambar 3.mouse

II. MEMORY SEKUNDER ( SECONDARY MEMORY )

Memory sekunder, dipergunakan untuk menyimpan data, informasi, dan program

secara permanen sebagai berkas atau file. Contoh memory sekunder adalah floppy disk,

hard disk, zipdrive, CD-Rom, DVD, dan lain-lain. Sebagian besar memory sekunder saat

ini berbentuk disk/cakram/piringan. Operasi terhadap data, informasi, dan program

dilakukan dengan perputaran disk. Satu putaran piringan disebut RPM ( Rotation Per

Minute ). Semakin cepat perputaran, maka waktu akses akan semakin singkat. Hal ini

mengakibatkan semakin besar tekanan terhadap disk dan semakin besar panas yang

dihasilkan. Jenis memory sekunder yang akan digunakan akan menentukan kecepatan

akses dan metode akses data. Beberapa contoh ukuran kecepatan memory sekunder

adalah sebagai berikut.

Pre-IDE : Memiliki kecepatan 3600 RPM

IDE : Memiliki kecepatan 5200 RPM

IDE/SCSI : Memiliki kecepatan 5400 RPM

IDE/SCSI : Memiliki kecepatan 10000 RPM

Memory sekunder memiliki alat untuk membaca dan menulis. Alat untukmembaca dan menulis pada harddisk disebut head sedangkan pada floppy disk disebut side. Setiap piringan dalam disk memiliki 2 sisi head/side, yaitu sisi 0 dan sisi 1. Head/side dibagi menjadi sejumlah lingkaran konsentrik yang disebut track. Kumpulan track yang sama dari sebuah head yang ada disebut cylinder. Pada suatu track dibagai menjadi daerah-daerah lebih kecil yang disebut sector. Berkas yang disimpan dalam memory sekunder dapat berinteraksi dengan peralatan input/output dengan perantara suatu unut pengolah ( processor ). Hubungan antara berkas dan unit input/output ditunjukkan terhadap oleh bagan dibawah ini:

Memory sekunder mempunyai karakteristik sebagai berikut.

1. Sifat penyimpanan yang tetap ( persistent ), sehingga media penyimpanan

sekunder perlu dipisahkan dari unit pengolah utama ( central prosessing unit/

CPU ) dan memory utama ( main memory ), dan di hubungkan oleh kabel/bus ke

unit pengolah ( prosessor ) dan memory utama ( main memory )

2. Kemampuan untuk digunakan secara bersama-sama ( shareability )

3. Kemampuan untuk menyimpan sejumlah data, informasi, dan program

Langkah pengolahan data daeri dalam memory sekunder adalah sebagai berikut.

1. Menentukan lokasi data pada memory eksternal (external memory/storage )

2. Prosessor akan membaca data, dan menyalin data dari memory eksternal

( external memory/storage ) ke memory utama (main memory)

Memory sekunder mempunyai karakteristik sebagai berikut.

1. Sifat penyimpanan yang tetap ( persistent ), sehingga media penyimpanan

sekunder perlu dipisahkan dari unit pengolah utama ( central prosessing unit/

CPU ) dan memory utama ( main memory ), dan di hubungkan oleh kabel/bus ke

unit pengolah ( prosessor ) dan memory utama ( main memory )

2. Kemampuan untuk digunakan secara bersama-sama ( shareability )

3. Kemampuan untuk menyimpan sejumlah data, informasi, dan program

Langkah pengolahan data daeri dalam memory sekunder adalah sebagai berikut.

1. Menentukan lokasi data pada memory eksternal (external memory/storage )

2. Prosessor akan membaca data, dan menyalin data dari memory eksternal

( external memory/storage ) ke memory utama (main memory)

Pada saat menupdate data, maka salinan data dalam main memory yang telah

diubah akan dituliskan, yaitu dipindahkan dari main memory ke memory sekunder

III. OUTPUT DEVICE

Output yang dihasilkan dari pemroses dapat digolongkan menjadi empat

bentuk,yaitu tulisan (huruf,angka,symbol khusus),image (dalam bentuk grafik atau

gambar),suara ,dan bentuk lain yang dapat dibaca oleh mesin (machine-readable

form0.Tiga golongan pertama adalah output yang dapat digunakan langsung oleh

manusia,sedangkan golongan terakhir biasanya digunakan sebagai input untuk proses

selanjutnya dari computer.

Peralatan output dapat berupa:

Hard-copy device,yaitu alat yang digunakan untuk mencetak tulisan dan image pada

media keras seperti kertas atau film.

Soft-copy device,yaitu alat yang digunakan untuk menampilkan tulisan dan image

pada media lunak yang berupa sinyal elektronik.

Drive device atau driver,yaitu alat yang digunakan untuk merekam symbol dalam

bentuk yang hanya dapat dibaca oleh mesin pada media seperti magnetic disk atau

magnetic tape.Alat ini berfungsi ganda,sebagai alat output dan juga sebagai alat input.

Output bentuk pertamasifatnya adalah permanen dan lebih portable (dapat dilepas

dari alat output dan dapat dibawa ke mana-mana).Alat yang umum digunakan untuk ini

adalah printer,plotter,dan alat microfilm.Sedangkan output bentuk kedua dapat berupa

video display,flat panel,dan speaker.Dan alat output bentuk ketiga yang menggunakan

media magnetic disk adalah disk driver,dan yang mengguanakn media magnetic tape

adalah tape driver.

kesimpulan

setiap komputer saat ini mempunyai arsitektur komputer yang dasar arsitekturnya sama. Skema komputer (computer schema), adalah diagram yang menggambarkan unit-unit dasar yang terdapat dalam semua sistem komputer yaitu Central processing unit (CPU), Unit Input, Secondary storage (penyimpanan sekunder) dan Unit Output, yang mencatat hasil pengolahan.

yohanes_ari.staff.gunadarma.ac.id/.../files/.../pemrosesan+komp.pdf


Perencanaan Strategi perusahaan

Perencanaan Strategi perusahaan

PENDAHULUAN

Rencana strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.

TAHAP PERKEMBANGAN KONSEP

Tahap 1 : Anggaran dan pengawasan keuangan. Tahap ini menggunakan anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian. Tindakan manajerial didasarkan pada proyeksi jangka pendek dan berorientasi pada fungsi bisnis, dengan asumsi lingkungan stabil.

Tahap 2 : Perencanaan jangka panjang.

Tahap 3 : Perencanaan strategi bisnis. Perhatian manajemen beralih dari fungsi internal perusahaan (fungsi produksi) ke lingkungan eksternal perusahaan (fungsi pemasaran). Akibatnya berkembang diversifikasi usaha, ada segmentasi usaha, unit usaha otonom yang disebut satuan strategis bisnis (strategic business unit, SBU).

Tahap 4 : Perencanaan strategis perusahaan. Ini diperlukan untuk mengurangi konflik internal. Perencanaan strategis yang terpadu ini bersifat administratif.

Tahap 5 : Manajemen strategis. Perencanaan strategis diintegrasikan bukan hanya dalam sub-sistem administrasi semata, melainkan pula berbagai sub-sistem dalam proses manajemen lainnya, seperti struktur organisasi, informasi, SDM yang membentuk budaya perusahaan secara menyeluruh. Penyatuan berbagai subsistem infrastruktur manajerial dan pembentukan budaya perusahaan inilah yang disusun, dikembangkan dan diarahkan dalam manajemen strategis.

MANFAAT DAN PERANAN RENCANA STRATEGIS

v Menentukan batasan usaha/bisnis. Memilih fokus bidang usaha yang akan dikembangkan yang didasarkan pada semua lapisan manajemen.

v Memberikan arah perusahaan. Menentuan batasan usaha dan arah perusahaan merupakan dua sisi dari satu mata uang yang sama yang mendasari atau dihasilkan. Kedua hal itu merupakan dasar penyusunan prioritas tindakan dan kebijakan perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan.

v Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan. Rencana strategis menunjang pengarahan dan pembentukan budaya perusahaan lewat proses interaksi, tawar-menawar, atau komunikasi timbal-balik.

v Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai.

v Menjaga fleksibilitas dan stabilitas operasi.

v Memudahkan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran tahunan.

PENDEKATAN ATAU METODE PENYUSUNAN

RENCANA STRATEGIS

Pendekatan ini dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok berdasarkan lingkup dan titik bahasan di satu pihak dan penekanan pada proses atau hasil di lain pihak. Pada pengelompokan pertama, menurut Porter, terdapat pendekatan klasik berhadapan dengan pendekatan non-klasik. Kemudian, pada kelompok kedua terdapat pendekatan keperilakuan berhadapan dengan pendekatan administratif.

1. Pendekatan Klasik

Pendekatan klasik diperkenalkan oleh Porter untuk membedakan umum dengan pendekatannya sendiri. Dalam analisis lingkungan dimasukkan semua faktor lingkungan usaha, baik yang langsung maupun tidak langsung, sehingga bersifat global.

Pendekatan ini relatif mudah karena dua hal: informasi yang disyaratkan bersifat global dan teknik yang digunakan sederhana.

2. Pendekatan Non-Klasik

Pendekatan non-klasik atau pendekatan Porter ini menitikberatkan pada analisis posisi persaingan, sehingga hanya lingkungan langsung perusahaan yang relevan. Pendekatan ini mensyaratkan informasi yang cukup tentang pihak dalam lingkungan persaingan tersebut. Hasilnya spesifik tentang strategi perusahaan yang dipilih.

3. Pendekatan Administratif

Fokus pendekatan ini adalah dokumen resmi rencana strategis yang memenuhi syarat yang berisi arah dan strategi perusahaan. Pendekatan ini kurang memperhatikan faktor komitmen dan berbagai tingkat dan bidang manajemen.

4. Pendekatan Keperilakuan

Bertentangan dengan pendekatan administratif. Penekanan pendekatan ini adalah manfaat utama dari suatu rencana strategis bukan pada hasil berupa dokumen resmi, melainkan pada komitmen, kesepakatan, tingkah laku yang dihasilkan dari proses penyusunan dokumen.

TAHAP DAN KERANGKA PENYUSUNAN

RENCANA STRATEGIS

v Perumusan misi perusahaan;

v Analisis keunggulan, kelemahan, kesempatan dan ancaman (SWOT);

v Penentuan arah, sasaran dan strategi;

v Identifikasi program dan proyeksi keuangan.

KONSEP PERENCANAAN STRATEGIS

MANAJEMEN STRATEGIS, KEBIJAKAN BISNIS, DAN PERENCANAAN STRATEGIS

Menurut Wheelen dan Hunger (1987) manajemen strategis adalah himpunan dari putusan dan tindakan manajerial yang menentukan performansi badan usaha dalam jangka panjang. MS mencakup perumusan, implementasi, dan evaluasi atau pengendalian strategi. Dengan demikian, studi mengenai manajemen strategi menitikberatkan pada kegiatan untuk memantau dan mengevaluasi peluang dan kendala lingkungan, di samping kekuatan dan kelemahan perusahaan. Dalam hal ini, perencanaan strategis merupakan bagian dari MS, karena tidak mencakup implementasi, evaluasi, dan pengendalian strategi, melainkan hanya mencakup perumusan strategi.

Di pihak lain, kebijakan bisnis merupakan studi yang sifatnya integratif dan komprehensif karena lebih cenderung melihat ke dalam perusahaan, dengan menitikberatkan pada masalah efisiensi atas utilitas sumber daya yang dimiliki perusahaan. Dengan demikian, kebijakan bisnis memfokuskan pada perumusan pedoman umum yang memungkinkan pencapaian yang lebih baik atas misi dan tujuan perusahaan. Jadi, dalam manajemen strategis tercakup juga kebijakan bisnis, tetapi dengan penekanan yang lebih besar pada aspek lingkungan dan strategi.

EVOLUSI DARI MANAJEMEN STRATEGI

Menurut Gluck, Kaufman dan Walleck (1982), ada empat fase evolusi manajemen strategis:

Tahap I : Basic Financial Planning: mengupayakan pengendalian operasional dan manajerial yang baik dengan menggunakan anggaran sebagai instrumennya.

Tahap II : Forecast-based planning: mengupayakan sistem perencanaan yang lebih efektif untuk mencapai pertumbuhan perusahaan, dengan memperkirakan keadaan masa depan untuk waktu yang lebih lama.

Tahap III : Externally oriented planning: mengupayakan peningkatan kepekaan terhadap pasar dan persaingan dengan cara mencoba untuk berpikir strategis.

Tahap IV : Strategic management: mengupayakan untuk mengatur semua sumberdaya yang ada untuk mengembangkan daya saing dan membantuk menciptakan masa depan.

Hax dan Majluf (1984), evolusi manajemen strategis terdiri dari lima tingkatan:

I. Bugeting and financial control dengan anggaran sebagai instrumen;

II. Long range planning;

III. Businees strategic planning;

IV. Corporate strategic planning: perencanaan jangka panjang terpadu.

V. Strategic management.

MODEL PROSES MANAJEMEN STRATEGIS

Hax dan Majluf (1984) membedakan dua macam proses manajemen strategis, yaitu tingkat unit usaha (business) dan badan usaha (corporate).

Business Strategic Planning:

v Misi unit usaha.

v Perumusan strategi usaha dan program menyeluruh.

v Perumusan dan evaluasi program khusus.

v Alokasi sumberdaya dan pengukuran kinerja untuk pengendalian manajemen.

v Penganggaran tingkat unit usaha.

v Pengesahan penganggaran dari dana strategis dan operasional.

Corporate Strategic Planning:

v Visi badan usaha.

v Postur strategis dan pedoman perencanaan.

v Misi unit usaha.

v Perumusan strategi dan program kerja menyeluruh.

v Perumusan strategi fungsional.

v Konsolidasi atas strategi unit usaha dan strategi fungsional.

v Penentuan dan evaluasi program kerja khusus unit usaha.

v Penentuan dan evaluasi program kerja khusus fungsional.

v Alokasi sumberdaya dan penentuan pengukuran kinerja.

v Penganggaran tingkat unit usaha.

v Penganggaran tingkat fungsional.

v Konsolisasi penganggaran dan pengesahan dana strategis dan operasional.

Model perencanaan strategis menurut Pearce II dan Robinson (1988) tidak membedakan antara perencanaan strategis untuk unit usaha dan badan usaha.

v Company mission.

v Company profile.

v External environment.

v Strategic analysis and choice.

v Long term objective

v Grand strategy (rencana kegiatan utama dan komprehensif).

v Annual objectives

v Functional strategies.

v Policies

ANALISIS SWOT OVERALL

TUJUAN ANALISIS

Untuk memberikan gambaran hasil analisis keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan secara menyeluruh yang digunakan sebagai dasar atau landasan penyusunan objective dan strategi perusahaan dalam corporate planning.

RUANG LINGKUP

v Lingkungan

v Keadaan intern perusahaan

v Peramalan

JENIS DAN SUMBER INFORMASI

1. Intern: data perusahaan dan data dan informasi yang dikumpulkan perusahaan

2. Ekstern: data sekunder, data dan informasi yang diperoleh dari hasil survai atau pengamatan.

PROSES DAN PERALATAAN ANALISIS

1. Analisis Lingkungan:

a. Ekonomi (business cycle, inflasi dan deflasi, kebijakan moneter, neraca pembayaran.

b. Pemerintah/perundang-undangan (pusat dan daerah, pemerintah pembeli terbesar, subsidi, perlindungan industri, kebijakan pemerintah).

c. Pasar/saingan (perubahan struktur kependudukan, distribusi pendapatan, alur hidup produk/layanan, kemudahan akses masuk, rintangan masuk).

d. Teknologi (bahan baku, cost of labor, sub-assemblies, dan perubahan teknologi).

e. Geographies (lokasi, nusantara)

f. Sosial budaya (cita rasa, nilai yang beruang).

2. Analisis Keadaan Intern Perusahaan:

a. Organisasi (misi, maksud, dan tujuan; Sarana/fasilitas dan teknologi yang dimiliki; Sistem dan prosedur kerja).

b. Fungsi perusahaan (produksi, pemasaran, keuangan, personalia – SDM).

3. Peralatan Analisis: Peramalan

a. Arti dan peranan peramalan (REPO: rasional, estimate, preparasi, dan operasional).

b. Ruang lingkup peramalan.

c. Langkah peramalan.

d. Teknik dan metode peramalan.

e. Contoh peramalan.

Kesimpulan :

Perencanaan Strategi perusahaan bermanfaat memberikan arah perusahaan. Menentuan batasan usaha dan arah perusahaan merupakan dua sisi dari satu mata uang yang sama yang mendasari atau dihasilkan. Kedua hal itu merupakan dasar penyusunan prioritas tindakan dan kebijakan perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan.

blog.unm.ac.id/.../04/KONSEP-PERENCANAAN-STRATEGIS.doc